A. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
B. Macam Kalimat
1. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
- KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh: Victoria bernyanyi
- KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh: Ika sangat rajin
Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh: Saya siswa kelas VI.
b. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh:Adik bernyanyi.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Campuran
a. Kalimat majemuk setara
kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi),
Contoh:
Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
Ragil berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
Juminten pergi ke pasar sedangkan Ragil berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
Ragil berangkat ke bengkel sedangkan Juminten pergi ke pasar. (kalimat majemuk)
b. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
c. Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Contoh:
Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
d. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)
B. Macam Kalimat
1. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
- KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh: Victoria bernyanyi
- KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh: Ika sangat rajin
Kalimat tunggal dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh: Saya siswa kelas VI.
b. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh:Adik bernyanyi.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Campuran
a. Kalimat majemuk setara
kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi),
Contoh:
Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
Ragil berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
Juminten pergi ke pasar sedangkan Ragil berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
Ragil berangkat ke bengkel sedangkan Juminten pergi ke pasar. (kalimat majemuk)
b. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
c. Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Contoh:
Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
d. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)
C. Pola Kalimat Dasar
Kalimat dasar dapat dibedakan menjadi delapan tipe, yaitu:
1. Kalimat dasar berpola SPOK
contoh : Ayah membaca koran dikamar tengah
Ayah sebagai S, mebaca sebagai P, koran sebagai O, dikamar tengah sebagai K
2. Kalimat dasar berpola SPOPel
contoh : ibu membelikan adik mainan
ibu sebagai S, membelikan sebagai P, adik sebagai O, mainan sebagai pel
3. Kalimat dasar berpola SPO
contoh : Dosen mengajar ahasiswa
Dosen sebagai S, mengajar sebagai P, mahasiswa sebagai O
4. Kalimat dasar berpola SPPel
contoh : Dia memberi semnagat
Dia sebagai S, memeberi sebagai P, semangat sebagai Pel
5. Kalimat dasar berpola SPK
contoh : Dosen kami akan dikirim ke Australia
Dosen kami sebagai S, akan dikirimkan sebagai P, ke australia sebagai K
6. Kalimat dasar berpola SP (P: verba)
contoh : Kami belajar
Kami sebagai S, belajar sebagai P
7. Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)
contoh : kami mahasiswa
Kami sebagai S, mahasiswa sebagai P
8. Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)
contoh : Ilmuwan Hebat
ilmuwan sebagai S, Hebat sebagai P
Kalimat dasar dapat dibedakan menjadi delapan tipe, yaitu:
1. Kalimat dasar berpola SPOK
contoh : Ayah membaca koran dikamar tengah
Ayah sebagai S, mebaca sebagai P, koran sebagai O, dikamar tengah sebagai K
2. Kalimat dasar berpola SPOPel
contoh : ibu membelikan adik mainan
ibu sebagai S, membelikan sebagai P, adik sebagai O, mainan sebagai pel
3. Kalimat dasar berpola SPO
contoh : Dosen mengajar ahasiswa
Dosen sebagai S, mengajar sebagai P, mahasiswa sebagai O
4. Kalimat dasar berpola SPPel
contoh : Dia memberi semnagat
Dia sebagai S, memeberi sebagai P, semangat sebagai Pel
5. Kalimat dasar berpola SPK
contoh : Dosen kami akan dikirim ke Australia
Dosen kami sebagai S, akan dikirimkan sebagai P, ke australia sebagai K
6. Kalimat dasar berpola SP (P: verba)
contoh : Kami belajar
Kami sebagai S, belajar sebagai P
7. Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)
contoh : kami mahasiswa
Kami sebagai S, mahasiswa sebagai P
8. Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)
contoh : Ilmuwan Hebat
ilmuwan sebagai S, Hebat sebagai P
D. Unsur-unsur kalimat:
1. Subjek (pelaku)
Subjek adalah pelaku dari suatu tindakan. Ciri-ciri subjek:
• Jawaban atas Pertanyaan Apa dan Siapa
• Disertai Kata Itu
• Dapat berupa nomina, verba, atau adjektiva
• Didahului kata Bahwa
• Mempunyai keterangan pewatas Yang
• Tidak didahului preposisi
2. Predikat (tindakan)
Predikat adalah kata yang menuju kepada suatu tindakan oleh subjek.
Ciri-ciri predikat:
• Jawaban atas pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
• Kata Adalah dan Ialah dapat berupa predikat
• Dapat diingkarkan ( didahului kata tidak, bukan, atau merupakan)
• Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas (telah, sedang, sudah, ingin, mau)
• Predikat dapat berupa Kata (verba, adjektiva, atau nomina) dan Frasa ( frasa verbal, adjectival, nominal, atau bilangan )
3. Objek (sasaran )
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek:
• Langsung di belakang predikat
• Dapat menjadi subjek kalimat pasif
• Tidak didahului preposisi
• Didahului kata Bahwa
Pelengkap
Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Ciri-ciri pelengkap:
• Di belakang predikat.
Objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contoh: buku baru, sepeda baru.
• Tidak didahului preposisi.
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan.
1. Subjek (pelaku)
Subjek adalah pelaku dari suatu tindakan. Ciri-ciri subjek:
• Jawaban atas Pertanyaan Apa dan Siapa
• Disertai Kata Itu
• Dapat berupa nomina, verba, atau adjektiva
• Didahului kata Bahwa
• Mempunyai keterangan pewatas Yang
• Tidak didahului preposisi
2. Predikat (tindakan)
Predikat adalah kata yang menuju kepada suatu tindakan oleh subjek.
Ciri-ciri predikat:
• Jawaban atas pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
• Kata Adalah dan Ialah dapat berupa predikat
• Dapat diingkarkan ( didahului kata tidak, bukan, atau merupakan)
• Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas (telah, sedang, sudah, ingin, mau)
• Predikat dapat berupa Kata (verba, adjektiva, atau nomina) dan Frasa ( frasa verbal, adjectival, nominal, atau bilangan )
3. Objek (sasaran )
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek:
• Langsung di belakang predikat
• Dapat menjadi subjek kalimat pasif
• Tidak didahului preposisi
• Didahului kata Bahwa
Pelengkap
Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Ciri-ciri pelengkap:
• Di belakang predikat.
Objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contoh: buku baru, sepeda baru.
• Tidak didahului preposisi.
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
http://imstuff-it.blogspot.co.id/2014/10/kalimat-dasar.html